Saturday, December 10, 2011

Setitik Cahaya Kecil


Setitik cahaya kecil di tengah gelapnya dunia
Menjalani hidup penuh suka dan duka
Melihat kesana kemari adakah cahaya lain
Tersenyum ketika menemukan titik-titik cahaya lain
Hancur karena melihat tidak ada banyak cahaya di dunia

Bertemu guru dan teman-teman cahaya
Bersyukur dan belajar sebisanya
Sungguh lega ketika mengetahui
Sang guru pun mengalami kegelisahan yang sama

Kapankah perjuangan akan berakhir?
Apakah diriku telah berkenan di hadapan Sumber Cahaya Abadi?
Bolehkah menghadap takhta Sang Mahatinggi?
Kenapa tidak banyak yang menyadarai kenyataan hidup ini?

Semua termakan dalam kesia-siaan
Kesibukan hidup membuat waktu semakin cepat berlalu
Sang cahaya pun terhisap dalam kesia-siaan
Menghabiskan hidup dalam kefanaan

Saat anugrah menyadarkannya dalam dahsyatnya kekekalan
Rancangan indah tiada tara sedang menunggunya
Sang cahaya dengan bersemangat menanti
Di dalam indah kebesaran-Nya

Bolehkah cahaya kecil mengetahui rahasia-Mu?
Bukakanlah seluruh potensi besar yang telah Kau tanamkan
Bukankah cahaya kecil akan lebih dapat mewujudkan rencana besar-Mu?
Ijinkanlah diriku tinggal dalam bait-Mu senantiasa

Sumber Cahaya Abadi tersenyum
Cukuplah kasih karuniaku kepadamu
Kembangkanlah seluruh talentamu
Tunjukkanlah terang dimanapun kau berada
Dan janganlah keluar dari hadapanku

Cahaya kecil pun melanjutkan perannya
Hati yang rindu janganlah lekas kau menghilang
Sampai terdengar suara dari atas
Baik sekali perbuatanmu, hai hambaku yang baik dan setia