Wednesday, August 29, 2012

Tujuan Keselamatan


Background saya adalah seorang programmer. Dari sudut pandang seorang programmer, bila saya membandingkan program yang saya buat ketika saya di kuliah dengan sekarang, maka saya dapat melihat perbedaannya, yaitu bahwa program yang saya buat sekarang lebih efektif ketimbang dulu. Setiap statement yang saya tulis memiliki maksud, setiap variable yang saya declare memiliki tujuan tertentu. Dan saya lah sebagai pembuat program yang dapat mengerti keseluruhan (baik secara umum maupun secara detil) maksud dan tujuan dari setiap variable dan setiap statement yang saya tulis.

Demikian juga yang saya dapat tangkap dari hakikat Tuhan. Bahwa setiap apa yang Ia ciptakan, dalam hal ini manusia, memiliki maksud tertentu. Juga setiap situasi dan peristiwa yang dialami oleh setiap manusia memiliki andil dalam tujuan besar yang telah ditetapkan-Nya. Disinilah letak kedalaman hikmat-Nya, dan betapa dangkalnya pengertian manusia.

Bila kita melihat anugrah keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, maka adalah tidak logis apabila sesuatu yang sedahsyat itu tidak memiliki maksud dalam hidup manusia. Sesungguhnya adalah bijak apabila manusia merenungkan apa maksud dari anugrah keselamatan yang diberikan kepadanya.

Secara dangkal, kita percaya bahwa anugrah keselamatan akan membawa kita pada hidup kekal. Maksudnya adalah ketika kita meninggal kelak, kita akan masuk sorga. Tetapi apakah hanya itu maksud keselamatan? Apakah ada tujuan dari anugrah keselamatan bagi hidup kita saat ini?

Rom 8:28-29
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Rom 12:1-2
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Ibr 12:1-3
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Dari ketiga ayat di atas, dapat kita ambil beberapa maksud dari anugrah keselamatan yang diberikan bagi manusia dalam hidup kita saat ini.
1. Supaya kita menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya.
2. Supaya kita dapat membedakan mana kehendak Allah yang sempurna.
3. Supaya iman kita menjadi sempurna.

Setelah kita mengetahui hal tersebut, maka adalah satu hal bila kita bersyukur akan anugrah keselamatan yang kita terima. Itu adalah hal yang baik dan patut kita lakukan. Tapi jangan lupakan bahwa di balik anugrah keselamatan yang kita terima, terdapat tanggung jawab kita untuk menggenapi maksud Tuhan dalam hidup kita. Dan di situ terletak free will dari manusia itu sendiri, artinya manusia itulah yang memutuskan apakah ia mau mengikut maksud Tuhan untuk dirinya, ataukah ia hanya ingin mengikuti keinginan dirinya.

Bagaimana kita bisa tau apakah ini maksud Tuhan, atau ini mengikuti keinginan diri kita sendiri? Hmm.. bila ada kesempatan mungkin akan dibahas di post lain.

Gunakan free will kita untuk maksud yang benar ya..