Sunday, May 22, 2011

Nice Songs

Found some great songs by Pdt. Dr. Erastus Sabdono.

Hope these songs blessed and inspired you as well, to continue living and struggling to fulfill the divine purpose given to your life.

First song is Selalu Untukmu - I live for You alone.


Lyrics:

Selalu untuk-Mu, selalu untuk-Mu, Tuhan dan Rajaku.
Semua yang kuperbuat, baik siang dan malam, selalu untuk-Mu.
Segenap hidupku adalah milik-Mu, 'tuk kemuliaan-Mu.
Sampai ku tua nanti, sampai di surga nanti, selalu untuk-Mu

I live for You alone, I live for You alone, my precious God and King
In everything I do Lord, In everywhere I go, I live for You alone.
My life belongs to you, my body mind and soul, to glorify your name.
Until the end of my life, until in heaven new life, I live for You alone.



And the second song is Untuk Apa Aku Ada di Bumi ini

Lyrics:

Ada tanya dalam gelisah di hati
Untuk apa aku ada di bumi ini
Bak uap sekejap , bunga rumput pagi
Yang akan layu di sore hari.

Malam kelam , padang gersang dan tandusnya
Cerita tragis kehidupan manusia.
Dan satu persatu , mereka yang dicinta
Berpulang , tak kembali lagi .

Reff:
Tuhan hantarlah langkahku, sebelum usai hariku
'Tuk memahami rencana-Mu di dalam taman hidupku.
Tuhan celikkan batinku, untuk mengerti hati-Mu
Agar kutunaikan semua yang Bapa ingini.


Saturday, May 14, 2011

Masalah bukan masalah

Rom 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Kenapa masalah demi masalah selalu silih berganti ada dalam hidup kita? Apabila bukan masalah pekerjaan, karier, mungkin masalah jodoh, pasangan hidup, masalah rumah tangga, masalah finansial, mungkin masalah kesehatan, sakit penyakit, masalah keluarga, dan banyak lagi. Sebenarnya apa yang Tuhan ingin bentuk dalam hidup kita melalui masalah-masalah itu?

Satu hal yang aku pelajari melalui ayat di atas, bahwa Allah turut bekerja melalui masalah yang kita hadapi. Ini berarti juga bahwa Allah juga yang turut menyebabkan (atau tepatnya mengizinkan) masalah tersebut menimpa kita. Dan apabila kita melihat satu ayat setelah ayat di atas, maka kita akan tau tujuan Allah mengizinkan masalah di dalam hidup kita.

Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Singkatnya, ada rencana Allah di balik semua masalah kita (ay. 28). Dan di ayat 29 ditulis bahwa rencana-Nya adalah supaya kita menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Dan supaya Ia menjadi yang sulung, yaitu menjadi teladan kita. Teladan apakah itu? Teladan ketaatan mutlak kepada Sang Bapa.

Sesungguhnya setiap masalah jasmani yang disebutkan di atas, bukanlah masalah bagi Allah semesta alam. Untuk saya pribadi, setiap masalah jasmani yang diizinkannya adalah untuk melatih jiwa saya. Agar melalui mereka, jiwa saya dikuatkan, didewasakan. Saya akan bertanggung jawab, saya akan bekerja berusaha sebaik mungkin. Dan saya yakin, apabila saya telah mempelajari pelajaran yang Tuhan beritahu melalui masalah itu, maka badai pasti berlalu.

Maka untuk segala masalah jasmani Tuhan memberikan ayat ini.

1Kor 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya

Untuk itu janganlah lagi berdoa meminta agar masalah ini berlalu. Berdoalah meminta agar melalui masalah ini kita dikuatkan. Cari tahu apa yang Tuhan inginkan agar kita pelajari melaului masalah ini. Dan bagikanlah kebenaran yang telah dipelajari agar semakin banyak orang di sekitar kita yang terberkati.

Bila melihat dari perspektif Tuhan, maka setiap masalah jasmani bukanlah masalah di hadapan-Nya. Berusahalah semaksimal mungkin, bekerjalah segiat mungkin, dan persembahkanlah semua yang kita capai kepada Raja segala raja. Yang menjadi masalah kita yang sebenarnya adalah: apakah hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya? Apakah kita telah berjalan benar sesuai dengan rencana-Nya? Dan bila hidup ini adalah sekolah, bagaimana raporku di mata-Nya?

Itulah masalah kita yang sebenarnya. Dan yang kita anggap masalah kita selama ini sesungguhnya bukanlah masalah..

Friday, May 6, 2011

New World

Tahu tidak kalau hidup rohani kita dapat diibaratkan seperti bangsa Israel?
Ketika kita belum diselamatkan, kita seperti bangsa Israel di tanah mesir.
Kemudian bangsa Israel melewati laut Merah (tanda keselamatan). Firaun dan anak buahnya mati di sana (iblis tidak lagi berkuasa atas kita).
Setelah melewati laut merah sampai memasuki tanah perjanjian adalah hidup rohani kita di bumi ini. Singkatnya seperti ini:

Di Mesir --> Melewati Laut Merah --> Di Padang Gurun --> Masuk Tanah Kanaan

Sejajar Dengan kehidupan rohani kita

Belum kenal Tuhan --> Terima Tuhan --> Kehidupan Kristen --> Masuk ke langit baru bumi baru

Perjuangan orang Israel di padang gurun, terbagi menjadi dua macam:
1. Perjuangan meninggalkan kehidupan lama.
Orang israel bersungut2, minta daging, minta air. Setelah dapat, memuji Tuhan. Jalan sedikit, bersungut2 lagi.
Yang seperti ini adalah seperti perjuangan rohani orang kristen melepaskan kedagingan. Melepaskan manusia lama.
Inilah yang menyebabkan orang Israel muter2 di padang gurun selama 40 tahun.

Kalau aku pikir2, bingung loh, kok bisa ya orang Israel gak percaya Tuhan? Tiap pagi dan malam, ada tiang awan/tiang api. Itu kan udah mujizat perfect (di gurun siang panas banget - dikasih awan / malam dingin banget - dikasih api). Tiap pagi ada manna, itu mujizat lagi. Kaki gak bengkak, baju gak rusak, sepatu gak rusak. Tapi kok masih aja bersungut2.

Tapi aku introspeksi diri, jangan2 juga aku seperti orang Israel yg terus bersungut2 :|

2. Perjuangan masuk Tanah Kanaan
Ketika akan memasuki tanah kanaan dan ketika merebut tanah tersebut dari penduduknya, maka orang2 Israel sendiri yang harus berjuang (dengan pimpinan dan penyertaan Tuhan tentunya), berperang melawan raja2 yang ada. Bedakan dengan apa yg Tuhan lakukan di Mesir, langsung kasih 10 tulah, orang Israel ga perlu kerja apa2. Yang paling kontras bedanya adalah ketika menyeberangi Laut Merah dan Sungai Yordan.
a. Ketika menyeberangi Laut Merah : Lautnya kering dulu, orang Israel lihat mujizat, baru lewat tanah kering.
b. Ketika menyeberangi Sungai Yordan: Belum ada mujizat apa2, para Imam Lewi melangkahkan kaki ke sungai, baru sungai nya kering sampai ke hulu.
Ini adalah perjuangan memasuki langit baru bumi baru, perjuangan mencapai kekudusan, perjuangan menjadi sempurna.

Disini digambarkan jelas bahwa orang Kristen perlu perjuangan besar untuk memasuki langit baru bumi baru. Salah kaprah yang biasa terjadi adalah, kekristenan digambarkan seakan2 terima Tuhan, Tuhan sertai, kita gak perlu berjuang apa2, masuk surga. Perlu diingat bahwa ada banyak sekali orang2 Israel yang telah menyeberangi Laut Merah, melihat penyertaan dan mujizat Tuhan di Mesir, tapi tidak dapat memasuki tanah perjanjian. Sungguh sangat disayangkan.

Tapi jangan sampai salah tangkap, bukan berarti keselamatan adalah hasil kerja manusia. Perjuangan kita adalah respon kita terhadap anugrah maha besar yang kita dapatkan, dan itu tidak diperhitungkan sebagai jasa. Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.

Tentu masih ada lanjutannya, konkritnya perjuangan apa sih yang perlu kita lakukan? Tapi lain kali aja, terlalu panjang ntar.

Responsibility


Ada seorang anak gelandangan yang diadopsi oleh seorang bos kaya raya.
Selain anak itu bersyukur karena keberuntungannya diadopsi juga ia dituntut untuk berperilaku seperti layaknya anak bos. Ia harus belajar budi pekerti, etika, sopan santun untuk menjadi serupa dengan anak bos.
Seorang pelajar lulusan SMU mendapat beasiswa ke universitas ternama di luar negeri. Hampir dapat dipastikan masa depannya cerah karena mendapat pengetahuan, pengalaman, dan juga kesempatan untuk belajar di lingkungan yang mendukung. Selain anak itu bersukacita karena mendapat 'hadiah' yang tidak akan didapat sembarang orang, ia juga mendapat tanggung jawab untuk belajar segiat mungkin, dan lulus dengan standar nilai tertentu.
My friends, seperti seorang anak Tuhan yang diberi anugrah keselamatan dari Bapa. Dengan percaya dan menerima anak-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi maka ia mendapat anugrah keselamatan. Sudah seharusnya kita bersyukur dan bersukacita mendapat anugrah itu, seperti anak gelandangan dan pelajar pada ilustrasi di atas. Tetapi jangan hanya berhenti sampai di sana. Ingat juga bahwa ada sisi lain dari keselamatan, dan ini sebenarnya juga adalah tanda / bukti bahwa kita telah diselamatkan. Alkitab mengajarkan kita untuk mengerjakan keselamatan.

Filipi 2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Di tempat lain, penulis kitab Ibrani juga menulis bahwa setelah diselamatkan kita diwajibkan untuk mengikuti perlombaan iman.

Ibrani 12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Ibrani 12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Karena sesungguhnya panggilan kita diselamatkan adalah supaya kita menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya.

Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Dan target keselamatan kita adalah menjadi sempurna.

Matius 5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna

Renungkanlah ayat-ayat di atas, dan pikirkanlah berapa besar usaha yang perlu dilakukan untuk memenuhi target tersebut.
Don't get me wrong here. Hal ini tidak berarti bahwa keselamatan adalah usaha manusia. It's totally a gift from Him and Him alone. And I'm not saying that we have to (or even can) do this with our own strength. Hanya oleh penebusan darah Kristus, perubahan pola pikir karena kebenaran Injil, tuntunan dan pimpinan dari Roh Kudus setiap hari.
Please bear this on your mind, bahwa di balik anugrah keselamatan ada tanggung jawab besar yang harus dikerjakan oleh setiap orang percaya. Jangan terpaku hanya pada hore-hore kita telah diselamatkan, tunjukkan dan buktikan bahwa kita telah diselamatkan. And as we get wiser, I pray that the focus on our christian lives will be more on the proving part rather than the hore-hore part.

"... and my love is for You
and my love is for You
and my love is forever..."

Anak laki-laki dan Seorang Maestro


September 20th, 2010 by jo2

Alkisah di abad ke 18, ada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di sebuah kota kecil di Perancis yang gemar bermain piano. Anak ini telah berhasil mempelajari sebuah lagu anak-anak sederhana dan sangat senang sekali karena ibunya telah berjanji untuk membawanya ke konser seorang maestro piano terkenal yang akan pentas di kota tersebut.Konser pun tibalah. Sang anak melihat sebuah grand piano berada di atas panggung, dan semua penonton telah duduk di tempat masing-masing. Tanpa seizin sang ibu, si anak laki-laki dengan antusias berlari ke atas panggung, kemudian dia duduk dan mulai menekan-nekan tuts sesuai dengan lagu piano yang dikuasainya. Si maestro saat itu sedang bersiap di balik tirai di samping panggung. Ketika para petugas ingin mengusir anak itu turun,ia memberi tanda kepada mereka untuk membiarkan anak itu.
Kemudian dengan langkah agung si maestro maju ke tengah panggung, duduk di samping anak itu, dan berbisik sesuatu kepadanya. Si anak lalu tersenyum senang sekali. Para penonton berbisik-bisik menebak apa yang dikatakan si maestro pada anak laki-laki itu. Anak itu kembali menekan tuts piano sesuai dengan lagu yang dikuasainya. Kali ini sang maestro pun turut memainkan nada mengiringi lagu yang dimainkan anak itu. Para penonton pun mulai mengerti apa yang sedang terjadi. Walaupun sang maestro memainkan jauh lebih banyak kombinasi nada yang rumit ketimbang anak itu, tetapi para penonton masih dapat mendengar bunyi asli nada tuts yang ditekan oleh anak laki-laki itu. Dan walaupun terkadang ada nada yang salah atau telat atau terlalu cepat, tetapi sang maestro dengan segala kehandalannya dapat menutupi kesalahan tersebut. Seluruh penonton mengagumi kehebatan sang maestro, dan ketika lagu selesai dimainkan, seluruh penonton memberikan standing ovation.
Para wartawan yang meliput acara ini kemudian bertanya kepada anak laki-laki tersebut tentang apa yg dibisikkan oleh sang maestro. Mengira bahwa ia diberi tips khusus oleh sang maestro, anak laki-laki ini hanya tersenyum dan berkata, "Oh tidak. Bapak itu hanya berkata agar saya melakukan lagu itu lagi sebaik yang saya bisa."
Kehidupan kita adalah seperti lagu yang dimainkan, dan kita adalah anak laki-laki kecil itu. Sekarang bersediakah kita memberi tempat kepada Maestro agung untuk turut campur dalam kehidupan kita?
Based on lupa-baca-dimana.

Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi


September 5th, 2010 by jo2

Orang-orang yahudi yang tersebar di seluruh dunia terkenal sebagai orang yang pintar dalam segala hal yang mereka tekuni. Mereka tidak 'pintar' dalam hal fisik (sebagai atlet misalnya) tapi mereka pintar dalam hal lainnya. Beberapa menjadi ilmuwan terkenal (seperti Albert Einstein), lainnya menjadi pebisnis (George Soros misalnya), menjadi artis (Barbra Streissand), menjadi politikus dan pribadi-pribadi berpengaruh dalam hal lain.
Eran Kantz secara serius untuk mencari tau apa penyebab orang-orang Yahudi (secara umumnya) lebih 'jenius' dari orang-orang dari bangsa lain di dunia ini. Setelah diteliti secara intensif, inilah yang menjadi beberapa poinnya.
1. Imajinasi
Di saat bangsa-bangsa lainnya menyembah Allah dalam rupa patung atau benda lainnya, bangsa Yahudi merupakan satu-satunya bangsa yang menyembah Allah yang tidak berwujud. Di saat itu penemuan prinsip seperti ini merupakan contoh kejeniusan bangsa ini.
Presiden pertama kita pernah berkata 'Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China' merupakan salah satu contoh prinsip imajinasi. Tentu di zaman ini sudah banyak orang yang dapat dengan mudah belajar ke negeri China, tapi maksud dari perkataan itu adalah gantungkan cita-citamu setinggi langit. Walaupun kedengarannya mustahil, dan walaupun tidak dapat dicapai sekalipun, segala sesuatu akan terasa lebih mudah bila kita telah membuat target yang mustahil.
Contohnya, apabila target realistis kita adalah mempunyai tabungan sebesar 1 juta US Dollar dalam 10 tahun. Sekarang lupakan hal itu dan kita buat target kita menjadi memiliki tabungan 50 juta US Dollar. Apakah langkah-langkah yang akan kita lakukan untuk memperoleh 50 juta US Dollar? Dengan target 50 juta US Dollar, maka memiliki 2-3 juta US Dollar akan terlihat seperti hal yang mudah (walaupun sebenarnya hal itu sudah 2-3 kali nya 1 juta dolar).
2. Prinsip bertahan hidup: Ketidaknyamanan
Bila kita lihat dari sejarah nya, dari jaman Abraham sampai Musa sampai ke pembuangan Babel bahkan sampai ke Perang dunia ke-2, bangsa Yahudi merupakan bangsa yang hidupnya berpindah-pindah dan tidak menetap. Hal ini merupakan salah satu rahasia kejeniusan. Dengan hidup yang 'tidak nyaman' kita dapat selalu siaga. Dengan ketidaknyamanan, kita memiliki skill bertahan hidup.
Ketika diadakan percobaan antara tikus laboratorium (yang dari awal hanya hidup di satu kandang) dengan tikus yang baru ditangkap, terlihat bahwa tikus yang baru ditangkap merupakan tikus yang lebih cerdas dan memiliki bagian otak korteks yang lebih berkembang ketimbang tikus laboratorium.
Banyak orang-orang terkenal yang tidak berasal dari satu tempat. Napoleon Bonaparte tidak dilahirkan di Perancis. Hitler ternyata adalah orang Austria (suatu fakta yang ditutupi oleh pihak Austria). Karl Marx dengan paham Marxisme sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya di Rusia.
Cobalah ide-ide baru, pergilah ke tempat-tempat baru, bukalah wawasan mengenai dunia.
3. Pertanyakan segala sesuatu
Di sinagog tempat anak-anak Yahudi belajar mengikuti seorang rabi, metode pembelajarannya dibuat supaya setiap anak selalu bertanya apapun yang tidak mereka mengerti. Mereka membuang semua asumsi yang ada, dan bertanya bahkan untuk setiap kebenaran dasar yang pada umumnya telah dipercayai. Dengan cara seperti itu, setiap anak dituntut untuk berpikir kritis dan tidak langsung menerima kebenaran yang diberikan oleh sang Rabi. Bahkan dikatakan bahwa seorang Rabi belajar paling banyak pada murid-muridnya. Kitab Talmud milik bangsa Yahudi dibuat dengan prinsip tanya jawab (Q&A).
4. Peniruan yang kreatif
Prinsip hari Sabat dibuat pertama kali oleh bangsa Babilon, dimana setiap hari Sabtu mereka berhenti bekerja dan bersedih. Prinsip ini diambil dan diberi nilai spiritual oleh bangsa Yahudi. Juga prinsip khitan sudah ada sebelum zaman Abraham, tetapi bangsa Yahudi menyempurnakannya dengan memberi ketetapan untuk dikhitan pada hari kedelapan.
Komunitas-komunitas bangsa Yahudi di masing-masing tempat selalu berkomunikasi dengan komunitas Yahudi di tempat lain. Mereka mengambil kebiasaan-kebiasaan baik dari tempat mereka menetap (dengan prinsip 'Pertanyakan segala sesuatu') dan kemudian mereka membuatnya lebih baik.
Merk kosmetik Estee Lauder mengambil contoh dari cara promosi makanan. Mereka yang pertama memulai cara promosi dengan membuat sampel berbentuk botol kecil dari kosmetik yang akan mereka jual. Sekarang merk ini tersebar di seluruh dunia, dan cara promosi ini juga telah ditiru oleh merk kosmetik lain.
5. Cari pribadi yg menjadi sumber inspirasi
Di sinagog tempat anak-anak belajar, seorang Rabi menjadi panutan bagi anak didiknya. Mereka mengikuti sang Rabi 24 jam, dan sang Rabi mengajari anak muridnya segala hal dari A-Z. Yesus Kristus juga menggunakan pola didik seperti ini kepada 12 muridnya. Seorang rabi merupakan sumber inspirasi bagi murid-muridnya. Paulus berkata pada jemaat nya di Korintus dan Filipi : ikutilah teladanku.
Carilah pribadi yang lebih hebat yang menjadi sumber inspirasi, bisa orang yang dikenal, atau orang terkenal lain. Setiap orang memiliki orang-orang tertentu yang dikagumi, dan ini merupakan preferensi masing-masing pribadi. Ikuti pola berpikirnya, cara dia menghadapi masalah, baca seluruh buku-buku yang ditulisnya, dengarkan musik yang dia mainkan (bila pribadi tersebut merupakan pemusik). Ketika kita sedang down, pikirkan apabila kita adalah orang tersebut, apa yang akan dia lakukan. Hal tersebut akan menjadikan kita lebih kuat lagi.
Disadur dari (sebagian) buku
Jerome Becomes A Genius; Mengungkap Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi

Secuplik Diskusi di Komsel


February 8th, 2010 by jo2

Untuk yang kemarin gak ikut komsel, g akan coba rekap kronologis dan perkembangan yang terjadi sehubungan dengan komsel kemarin. Mohon maaf bila banyak yang kurang atau salah, mohon koreksi nya dari brothers sekalian.

Jadi kronologisnya kira-kira begini :

Kejadiannya di komsel hari Jumat 5 feb 2010, bermula dari statement yang bro henry cari-cari di laptop nya : bla bla bla (lupa), yang penting adalah kita tau terlebih dulu tujuan kita di dunia ini < kurang lebih kayak gini, tolong dikoreksi yang benernya >

Pembahasan kemudian berlanjut, karena rasa penasaran bagaimana cara kita bisa tau tujuan spesifik hidup kita di dunia?

Alasan g bertanya seperti itu adalah, awalnya g berpikir bahwa setiap orang punya 1 tujuan khusus spesifik dirinya yang harus dikerjakan. Hmm, kalo mau dikasih contohnya : Abraham, Yusuf, Daud, dll. Mereka bertindak dalam hidup sesuai dengan suatu tujuan : pergi dari negeri yg akan ditunjukkan (case Abraham), mimpi jadi penguasa (case Yusuf), perkataan Samuel bahwa akan jadi raja (case Daud). Jadi g berpikir kita pun harus mengetahui tujuan hidup kita dulu (yg spesifik, bukan general).

Maksudnya yg general adalah yang umum yg bisa di apply ke semua orang, contoh nya : menyenangkan hati Tuhan, bersekutu dengan saudara seiman, menyempurnakan karakter, melayani, memberitakan injil ( ini dari purpose-driven life). Ada versi-versi lain tapi kurang lebih intinya sama.

Pertanyaan nya adalah :
Bagaimana cara kita bisa tau tujuan hidup spesifik kita? Apakah jadi karyawan, buka usaha, jadi full timer? Hehehe.. hayo siapa yg mau jadi full timer.
Bagaimana bila kita melakukan sesuatu (walaupun kita lakukan terbaik, sepenuh hati, dsb) tapi sebenarnya bukan tujuan hidup kita? Hidup kita jadi gak maksimal donk..
Bagaimana kalau suatu saat nanti (misal umur 50 tahun) kita baru sadar bahwa kita selama ini sudah salah jalan?

Kira-kira begini pokok kebingungan nya.

Kemudian juga ada masukan karena kalau kita selama ini diskusi di komsel sering bias dan tidak berkesimpulan, sehingga meninggalkan kebingungan (kalau g sih :p) , jadi g coba mulai dengan email ini, supaya ke-record dan bisa dibaca ulang

Pembahasan berikut dari pertanyaan-pertanyaan itu jadi berkembang seperti ini:

- Bahwa sebenarnya kita punya general guidance untuk hidup kita ( bible, analisis SWOT, advise teman seiman) yang dapat kita gunakan sesuai porsi masing-masing.
- Boleh saja kita tanya tujuan spesifik ke Tuhan, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa bisa jadi tujuan spesifik hidup kita tidak akan kita ketahui seumur hidup kita, lalu apakah kalau begitu kita tidak akan pernah melangkah?
- Pendapat bro Rinto, dianalogikan dengan visi dan misi perusahaan. Visi ‘perusahaan’ adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Dan misinya bisa berupa keluarga, pelayanan, pekerjaan. Asalkan seluruh misi kita membawa kita lebih dekat pada visi, maka sesungguhnya semua itu baik untuk dilakukan. Tentunya dalam koridor kita harus selalu mengembangkan kemampuan, tidak berpuas diri / bermalas-malasan, dsb. Jadi tidak ada hal spesifik (misalkan : jadi programmer atau buka usaha, jadi full-timer, dsb) .
- Pendapat bro Henry, bahwa yang terpenting selama hidup kita ini bukan pekerjaan, atau keluarga. Tapi jadi apa kita (karakter), dan apakah yg kita kerjakan berguna bagi orang lain (melayani).
- Pendapat bro Andre, tujuan hidup pria dirangkum dalam prioritas, posisi dan penugasan. Ini juga g ga ngerti. Tolong penjelasan lebih lanjut. Hehehe…
- Sori pasti byk yg kelewat, yg keinget sekarang cuma ini.

Well, setelah direnungkan dan mengumpulkan seluruh pendapat itu, g bisa tarik beberapa kesimpulan seperti ini :
- What we are is more important than what we do.
- Lebih baik melangkah dan salah jalan daripada tidak melangkah sama sekali
- Tetap berpegang pada guidance umum yang kita punya (bible sebagai petunjuk umum, SWOT, advise dari teman yg dapat dipercaya – sebagai pembanding). Of course, tetap libatkan Tuhan melalui doa dalam setiap langkah.
- Percaya akan adanya pemeliharaan Tuhan yang dapat ‘membelokkan’ hidup kita sesuai dengan rencana Dia.
- Artinya : pensil ada di tangan kita, kita tulis dulu apa yang ingin kita lakukan. Lalu kita serahkan penghapus pada Tuhan untuk menghapus hal-hal yang tidak sesuai. Bukan seperti di atas yang terbalik, kita serahkan pensil pada Tuhan untuk ‘kasih tau’ rencana ke kita, lalu kita yang (nanti) menghapusnya kalau tidak sesuai keinginan kita.
- Selalu dekat sama Tuhan (ini yg susah nih, prakteknya). Karena di Maz 25:12 Tuhan menunjukkan jalan pada orang yang dekat sama Dia.

Implikasinya apa nih yang kita lakukan
- Dekat sama Tuhan (doa, sate).
- Melayani Tuhan. Gunakan talenta sesuai SHAPE (Spiritual Gift, Heart, Ability, Personality, Experience) yg Tuhan berikan.
- Lakukan semua yg kita lakukan sebaik mungkin (kol 3:23).
- Kembangkan talenta dan kemampuan. Menabur di hidup orang lain.
- Selain itu, apabila ada pilihan / kesempatan baru, gunakan guidance umum (bible, swot, advise).
- Dengan prinsip pensil-penghapus di atas, berarti kita harus berani melangkah (setelah semua implikasi di atas dilakukan).

Itu dulu sih, tolong tanggapan dan komentar nya. Silakan semua kebingungan dan keraguan kita dikeluarkan. Mudah2an semua kebingungan dan keraguan kita bisa dibahas dan dapat pencerahan..


Update-an dari bro Henry:
Pembahasan dimulai dari email yg gw kirimkan ke pak Andre bbrp minggu yg lalu dan gw bacakan ulang jumat kemarin.
Barusan gw baca buku PUASA YG BERHASIL. Ada 1 kalimat yg kena.
"jika Anda benar2 ingin mjd org kristen yg baik & memenangkan perlombaan rohani, Anda hrs dikendalikan oleh visi mengenai sasaran dan tujuan yg ditetapkan Allah bagi kehidupan Anda, bukan oleh keinginan daging Anda"
"keinginan daging = pikiran, perasaan dan kehendak dari manusia lama yg blm di perbaharui"

Is life supposed to be easy, or is life supposed to be hard?


October 10th, 2009 by jo2

Pikirkan sebentar..
Kalau hidup itu seharusnya sulit, pikirkan kenapa Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya ke taman Eden. Pikirkan kenapa masa kecil kita kebanyakan adalah saat-saat yang menyenangkan dan tanpa masalah.
Kalau hidup itu seharusnya mudah, lalu kenapa kenyataan-nya seperti ini. Kenapa banyak dari kita menginginkan kembali ke masa kanak-kanak.

Think about it..

Mazmur 23 menggambarkan kehidupan manusia secara singkat. Diawali dengan mengatakan Tuhan adalah gembalaku. Kemudian bagaimana Tuhan mencukupi kebutuhan dan menolong kita mencapai tujuan-Nya.
Tetapi di bagian berikutnya ada lembah kekelaman, bahaya, lawan. Oh jadi rupanya, kehidupan si pemazmur juga ada kesulitan loh.

I encourage you to read and ponder the whole passage and see how David get though his life. How life is supposed to be. I love this passage personally and it has given me strength several times.

Pada akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa hidup itu supposed to be easy and hard at the same time. Hahaha.. jawaban apa itu. Jadi ingat artikel Rick Warren yang mengibaratkan hidup seperti rel kereta api yang selalu berdampingan antara suka dan duka.

Setidaknya itu yang dapat saya simpulkan untuk sementara ini. Hope it helps.

The first 10 year

May 11th, 2009 by jo2


The first 10 year
Di suatu saat yang kudus dalam perenunganku
Sudah berapa waktu kah yang kuhabiskan bersama-Nya.
Dari saat pertama Tangan Suci-Nya mengetuk pintu hatiku
Tak terasa sepuluh tahun indah telah kulewati

Waktu demi waktu aku sekolah, kuliah, dan bekerja.
Engkau mengubahku menjadi semakin kuat.
Ada satu pelajaran penting aku sadari,
Terlebih dari apapun hidupku membutuhkan Engkau.

Selang beberapa waktu Kau melihat aku menjadi semakin kuat,
Engkau mengizinkan gunung-gunung untuk kulalui.
Kaki ku semakin kuat melangkah,
Tangan ku semakin kuat memanjat.
Satu lagi pelajaran berarti aku dapati,
Pencobaanku tidak pernah melampaui kekuatanku.

Bahkan di saat semua yang kucoba telah gagal,
Di saat semua gelap dan aku tersesat,
Di saat kekuatan dalam hatiku telah lenyap,
Satu janji yang telah aku buktikan,
Ketika aku menyerahkan semua pada-Nya,
Dari tempat tak terduga sebuah titik terang muncul,
Pintu-pintu dibukakan
Aku pun keluar dan terbebas.
Sungguh indah Engkau Tuhanku

Tangan-tangan kecil berusaha menggapai
Sanggupkah mencapai hatiNya.
Seiring bertambahnya waktu,
Semakin jarang hati berusaha meraih.
Perlahan-lahan kerinduan mulai meredup
Dimanakah Ia berada? Sedihkah hati-Nya?
Apakah hidupku diindahkan-Nya?

Melihat langkah-langkah hidupku yang lampau
Goresan tangan-Mu atas buku kehidupanku terlihat nyata.
Penyertaan-Mu selama ini adalah bukti tak terbantahkan.
Bahwa Kasih Yang Terindah akan menjadi bagianku selamanya.

10 tahun aku melihat ke belakang,
Aku percaya sampai 10 tahun lagi pun.
Aku akan tetap mengatakan hal ini.
Eben Haezer - Sampai saat ini Tuhan telah menyertaiku.

1st quote

May 6th, 2008 by jo2
A very nice quote:
"Jika seseorang terpanggil untuk menjadi penyapu jalan, ia harus menyapu jalan seperti Michaelangelo melukis, atau Beethoven menciptakan komposisi musik, atau Shakespeare menulis puisi. Ia harus menyapu jalan dengan begitu baiknya, sehingga para penghuni surga dan bumi akan berhenti dan berkata, di sini hidup seorang penyapu jalan yang melakukan pekerjaannya dengan baik." ~ Martin Luther King, Jr

5th

May 6th, 2008 by jo2
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun sedang bermain-main bersama ayahnya di dalam rumah pada sebuah akhir pekan. Pada saat anak itu melihat keluar dari jendela, tiba-tiba ia berteriak pada ayahnya: "Ayah, matahari menghilang! Matahari menghilang!" Ayahnya kemudian berdiri dan berjalan menuju ke jendela seraya berkata: "Anakku, matahari itu tidak hilang. Hanya saja sekarang sedang ditutupi oleh awan." Ternyata awan mendung menutup langit sehingga si anak yang belum berpengalaman ini menganggap matahari hilang.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita juga bersikap sama dengan anak kecil tersebut. Karena adanya masalah dan beban kehidupan, seringkali kita menganggap kasih Allah hilang dari hidup kita. Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah kita membiarkan hal-hal tersebut yang menghalangi pandangan kita dari kasih-Nya. Percayalah kasih-Nya tetap bersinar seperti matahari.

4th


March 9th, 2008 by jo2
Kesepian..
Apa arti sahabat dalam diri anda?
Pertanyaan ini dilontarkan ketika komsel. Bagiku pertanyaan ini lebih terdengar seperti Apa kamu punya sahabat? Hmm.. Apa sih arti sahabat bagi diriku? Teman, lebih dekat dari teman, tempat dimana aku curhat, atau apa? Tapi ada arti dari sahabat yang aku suka, yaitu orang dengan siapa kita bisa melepaskan topeng kita. Dengan sahabat kita bisa mengatakan apapun yang kita mau, menjadi diri kita yang sebenarnya, tanpa merasa malu, tanpa merasa takut kehilangan, dan tau sahabat akan selalu ada bersama kita.

Kesepian bagi diriku tergambar paling jelas ketika aku melihat tokoh Garra dalam anime Naruto. (HaHa apa aku masih layak nonton film seperti ini ^_^). Garra terlahir tidak punya keluarga, tidak punya siapa-siapa. Seluruh desa membencinya dengan alasan yang ia tidak dapat mengerti. Satu-satunya yang masih menyayanginya hanyalah pengasuhnya. Tragisnya, di saat dimana Garra mulai mempercayai pengasuhnya, saat ia mulai merasakan kasih dan paling rapuh, pengasuhnya berusaha membunuhnya, dan mengatakan kenyataan pahit bahwa sebenarnya ia membenci Garra. Di saat seperti itu, bagi Garra, artinya seluruh dunia membencinya. Akh, rasanya seperti mau mati saja. Tidak heran manusia disebut makhluk sosial.
Ada anggapan yang bilang kalau kamu kesepian, ingatlah kalau kamu punya Roh KUdus yang selalu menemani kamu, dari dalam. Iya betul, aku percaya Roh Kudus selalu ada di dalamku dan menjadi penghiburku. Hanya saja aku ingat kisah ketika Adam diciptakan dan kesepian. Saat itu Adam bersekutu erat sama Tuhan, Tuhan sudah berteman dengan Adam. Tapi saat itupun Adam masih merasa kesepian, dan solusinya Tuhan menciptakan Hawa. Bukan seorang Adam lain, bukan Tuhan sendiri. Jadi aku berkesimpulan kalau ada titik-titik dimana bahkan Tuhan sendiripun tidak dapat memenuhi kebutuhan kita. Seperti manusia membutuhkan Tuhan, manusia juga membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhannya. Saya tidak cuma bicara tentang prokreasi, tapi lebih dari itu, tentang kebutuhan jiwa setiap manusia.
Jadi apa yang aku pelajari hari ini… Setiap manusia memeiliki saat saat dimana ia kesepian dan saat seperti itu ia membutuhkan teman. Dan bukan cuma itu saja. Setiap orang juga memiliki saat-saat dimana ia berbahagia dan saat seperti itu juga ia membutuhkan teman untuk berbagi kebahagiaan.
Be a better friend. Thank God for all the friends that you had. have, and will have.

3rd

March 9th, 2008 by jo2
Sorang tua bijak pernah berkata kepadaku:
Di dalam diri setiap manusia terdapat dua ekor singa yang senantiasa bertarung. Terkadang dalam pertarungan-pertarungan kecil singa pertama akan menang, tetapi dalam pertarungan lainnya singa kedua yang menang. Uniknya dalam satu waktu, manusia itu hanya dapat memberi makan pada salah satu singa, dengan demikian singa mana yang sering diberi makan akan menjadi semakin kuat. Semakin lama manusia itu hidup, salah satu singa akan semakin lama menjadi semakin kurus tapi ia tidak akan mati selagi si pemilik masih bernafas.

Salah satu singa adalah singa rohani, sedangkan singa lainnya adalah singa duniawi. Apa yang kita masukkan ke dalam jiwa kita (yaitu apa yang kita lihat, dengar, dan pikirkan) setiap hari merupakan makanan dari singa-singa tersebut. Hasil dari pertarungan singa-singa tersebut adalah keluaran dari jiwa kita yaitu perkataan, perbuatan dan akhirnya karakter kita.
Seringkali kita heran atau bahkan mengeluh kenapa kita tidak mengerjakan apa yang kita inginkan. Galatia 5:17 berkata "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki."

2nd


February 24th, 2008 by jo2

Seorang profesional muda diutus oleh perusahaannya untuk melihat-lihat sebuah daerah pantai yang mungkin akan dijadikan proyek wisata. Sedang ia melihat-lihat pantai tersebut, pandangannya tertuju pada seorang nelayan berusia sekitar 40-50 tahunan yang sedang bersantai sambil tidur-tiduran di tepi pantai. Aneh sekali pikir pemuda ini, hari masih pukul satu siang dan cuaca sangat baik untuk menangkap ikan, seharusnya masih ada waktu untuk bapak ini bekerja, bukannya malah bersantai-santai seperti ini. Terdorong oleh rasa ingin tahunya, ia pun bertanya pada bapak nelayan itu, "Pak, kenapa bapak bersantai di tempat ini sedangkan cuaca begini baik untuk melaut?" Si nelayan mengangkat topi yang menutupi matanya dan berkata "Oh anak muda, tadi pagi aku telah bekerja dan aku telah mendapat cukup ikan untuk hari ini. Besok aku baru akan melaut lagi". Pekerjaan si profesional muda ini menuntut dia untuk melihat daerah pantai ini sebentar saja kemudian ia akan pergi ke pantai lainnya, tetapi rasa ingin tahunya lebih besar. Ia pun kemudian bertanya lagi pada si nelayan, "Pak, kalau bapak pergi melaut lagi sekarang, mungkin bapak akan mendapat ikan lebih banyak lagi. Bukankah itu akan lebih baik?" Si nelayan malah balik bertanya padanya, "Anak muda, untuk apa aku mendapat lebih banyak ikan? Aku sudah cukup dengan ikan segini." Profesional muda ini tidak mengerti, ia selalu bekerja sekeras mungkin untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya, bagaimana mungkin seseorang mengatakan ia sudah cukup memiliki uang. "Bapak, bila bapak mendapat lebih banyak ikan, maka keuntungannya akan dapat bapak belikan sebuah perahu yang lebih besar sehingga bapak akan mendapat ikan yang lebih banyak lagi." "Lalu," sang nelayan bertanya "setelah itu apa?" "Setelah itu, bapak akan dapat membeli beberapa perahu yang lebih besar lagi, dan mendapat ikan yang lebih banyak lagi". Si nelayan bertanya lagi, "Setelah itu apa, anak muda?" Profesional muda ini berpikir keras, "Setelah bapak mendapat semua itu…, maka bapak akan dapat bersantai dan menikmati hidup setiap hari". Dan jawaban bapak nelayan menghentak batin sang profesional muda, "Kalau begitu, apa bedanya dengan yang aku lakukan sekarang?"

Ignatius dari Loyola pernah berdoa pada Tuhan, "Tuhan buat aku merasa cukup, tetapi kurang". Artinya Tuhan ajar aku merasa cukup untuk bersyukur atas semua yang aku dapatkan, tapi ajar aku merasa kurang sehingga aku terus berusaha lebih keras. Profesional muda merupakan gambaran dari sebagian besar dari kita yang bekerja sekeras-kerasnya dengan harapan keamanan dan kenyamanan di hari tua nanti. Ia berpikir bahwa apabila ia bekerja dengan keras pada waktu muda, maka setelah mengumpulkan CUKUP uang, maka ia dapat berhenti lalu menikmati hidupnya. Bapak nelayan sebenarnya juga memiliki cara pandang yang tidak jauh berbeda, perbedaannya terletak pada satu kata CUKUP. Pertanyaannya, seberapa sih yang bisa dibilang cukup?
Inspirasi dari komsel dan Chicken Soup for the Soul

1st


February 24th, 2008 by jo2
Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Seorang ayah membuka pintu kamar putri kecilnya dan melihat anaknya telah tidur pulas. Dengan ditemani lampu tidur yang remang-remang, sang ayah masuk ke dalam perlahan-lahan dan melihat si putri kecil tertidur dengan manisnya. Teringatlah sang ayah akan masa kecilnya ketika ia berumur sama dengan putrinya. Keadaan ekonomi yang sangat pas-pas an. Hidup yang menderita karena usaha orang tuanya bangkrut. Dengan penuh rasa sayang, ayah tersebut mendekati putrinya, memandangnya dari dekat, dan berbisik lembut di dekat putrinya yang tengah tertidur lelap. "Anakku, kamu tau kan papa sayang sama kamu? Papa akan memberikan yang terbaik padamu, walaupun itu berarti papa akan mendapat yang kurang baik." Teringat akan masa kecilnya yang hanya memiliki sepasang sepatu yang sudah bolong, ia berkata," Papa akan memberikan sepatu yang baik untuk kedua kakimu. Papa akan memberikan masa depan yang terbaik untukmu. Papa akan menyiapkan semua yang dapat papa siapkan". Sang ayah telah mempersiapkan bahkan jauh saat putrinya masih berusia bayi, sejumlah uang yang ia masukkan untuk asuransi pendidikan putrinya. "Papa akan masukkan kamu ke universitas terbaik. Papa sayang kamu anakku". Air mata perlahan-lahan menuruni kedua bola mata sang ayah.
Sekonyong-konyong Sang Pencipta melawat sang ayah, dan dari dalamNya Beliau berkata dengan jelas "Seperti kamu menyayangi anakmu itu, demikianlah Aku mengasihi kamu. Kamu tau kenapa?" Sang ayah bertanya, "Kenapa Tuhan?" Dan Suara itu berkata lagi "Karena kamu adalah anakKu." Malam itu seorang ayah mendapat pengertian baru tentang arti anak Tuhan.
Kita semua tau bahwa kita adalah anak Tuhan. Tapi sadarkah kita, bahwa karena kita anakNya itu berarti Tuhan telah merencanakan yang terbaik untuk kita? Taukah kita, bahwa rencana itu bahkan telah Tuhan taruh dalam hatiNya bahkan jauh sebelum kita lahir? Kadang-kadang kekuatiran dunia menghimpit diri kita, seperti semak duri yang menghimpit pohon yang baru bertunas. Sekarang maukah kita mengerti bahwa Tuhan telah mempersiapkan rancangan yang terbaik untuk kita jalani? Kenapa kita masih mengkuatirkan apa yang akan kita makan, apa yang akan kita pakai? Taukah kita bahwa kekuatiran kita adalah tanda bahwa kita kurang percaya padaNya? Pada Sang Maha Kuasa?
Untuk apakah kita kuatir, kekuatiran kita tidak akan menambah sehasta pun dalam jalan hidup kita. Tidak akan menambah kekuatan kita menghadapi masalah-masalah di depan kita, bahkan akan mengurangi fokus tujuan hidup kita. Percayalah pada Tuhan yang adalah Bapa kita, dan sebagai Bapa Ia inginkan yang terbaik untuk kita. Percayalah padaNya.