Friday, May 6, 2011

2nd


February 24th, 2008 by jo2

Seorang profesional muda diutus oleh perusahaannya untuk melihat-lihat sebuah daerah pantai yang mungkin akan dijadikan proyek wisata. Sedang ia melihat-lihat pantai tersebut, pandangannya tertuju pada seorang nelayan berusia sekitar 40-50 tahunan yang sedang bersantai sambil tidur-tiduran di tepi pantai. Aneh sekali pikir pemuda ini, hari masih pukul satu siang dan cuaca sangat baik untuk menangkap ikan, seharusnya masih ada waktu untuk bapak ini bekerja, bukannya malah bersantai-santai seperti ini. Terdorong oleh rasa ingin tahunya, ia pun bertanya pada bapak nelayan itu, "Pak, kenapa bapak bersantai di tempat ini sedangkan cuaca begini baik untuk melaut?" Si nelayan mengangkat topi yang menutupi matanya dan berkata "Oh anak muda, tadi pagi aku telah bekerja dan aku telah mendapat cukup ikan untuk hari ini. Besok aku baru akan melaut lagi". Pekerjaan si profesional muda ini menuntut dia untuk melihat daerah pantai ini sebentar saja kemudian ia akan pergi ke pantai lainnya, tetapi rasa ingin tahunya lebih besar. Ia pun kemudian bertanya lagi pada si nelayan, "Pak, kalau bapak pergi melaut lagi sekarang, mungkin bapak akan mendapat ikan lebih banyak lagi. Bukankah itu akan lebih baik?" Si nelayan malah balik bertanya padanya, "Anak muda, untuk apa aku mendapat lebih banyak ikan? Aku sudah cukup dengan ikan segini." Profesional muda ini tidak mengerti, ia selalu bekerja sekeras mungkin untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya, bagaimana mungkin seseorang mengatakan ia sudah cukup memiliki uang. "Bapak, bila bapak mendapat lebih banyak ikan, maka keuntungannya akan dapat bapak belikan sebuah perahu yang lebih besar sehingga bapak akan mendapat ikan yang lebih banyak lagi." "Lalu," sang nelayan bertanya "setelah itu apa?" "Setelah itu, bapak akan dapat membeli beberapa perahu yang lebih besar lagi, dan mendapat ikan yang lebih banyak lagi". Si nelayan bertanya lagi, "Setelah itu apa, anak muda?" Profesional muda ini berpikir keras, "Setelah bapak mendapat semua itu…, maka bapak akan dapat bersantai dan menikmati hidup setiap hari". Dan jawaban bapak nelayan menghentak batin sang profesional muda, "Kalau begitu, apa bedanya dengan yang aku lakukan sekarang?"

Ignatius dari Loyola pernah berdoa pada Tuhan, "Tuhan buat aku merasa cukup, tetapi kurang". Artinya Tuhan ajar aku merasa cukup untuk bersyukur atas semua yang aku dapatkan, tapi ajar aku merasa kurang sehingga aku terus berusaha lebih keras. Profesional muda merupakan gambaran dari sebagian besar dari kita yang bekerja sekeras-kerasnya dengan harapan keamanan dan kenyamanan di hari tua nanti. Ia berpikir bahwa apabila ia bekerja dengan keras pada waktu muda, maka setelah mengumpulkan CUKUP uang, maka ia dapat berhenti lalu menikmati hidupnya. Bapak nelayan sebenarnya juga memiliki cara pandang yang tidak jauh berbeda, perbedaannya terletak pada satu kata CUKUP. Pertanyaannya, seberapa sih yang bisa dibilang cukup?
Inspirasi dari komsel dan Chicken Soup for the Soul

No comments:

Post a Comment