Friday, May 6, 2011

1st


February 24th, 2008 by jo2
Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Seorang ayah membuka pintu kamar putri kecilnya dan melihat anaknya telah tidur pulas. Dengan ditemani lampu tidur yang remang-remang, sang ayah masuk ke dalam perlahan-lahan dan melihat si putri kecil tertidur dengan manisnya. Teringatlah sang ayah akan masa kecilnya ketika ia berumur sama dengan putrinya. Keadaan ekonomi yang sangat pas-pas an. Hidup yang menderita karena usaha orang tuanya bangkrut. Dengan penuh rasa sayang, ayah tersebut mendekati putrinya, memandangnya dari dekat, dan berbisik lembut di dekat putrinya yang tengah tertidur lelap. "Anakku, kamu tau kan papa sayang sama kamu? Papa akan memberikan yang terbaik padamu, walaupun itu berarti papa akan mendapat yang kurang baik." Teringat akan masa kecilnya yang hanya memiliki sepasang sepatu yang sudah bolong, ia berkata," Papa akan memberikan sepatu yang baik untuk kedua kakimu. Papa akan memberikan masa depan yang terbaik untukmu. Papa akan menyiapkan semua yang dapat papa siapkan". Sang ayah telah mempersiapkan bahkan jauh saat putrinya masih berusia bayi, sejumlah uang yang ia masukkan untuk asuransi pendidikan putrinya. "Papa akan masukkan kamu ke universitas terbaik. Papa sayang kamu anakku". Air mata perlahan-lahan menuruni kedua bola mata sang ayah.
Sekonyong-konyong Sang Pencipta melawat sang ayah, dan dari dalamNya Beliau berkata dengan jelas "Seperti kamu menyayangi anakmu itu, demikianlah Aku mengasihi kamu. Kamu tau kenapa?" Sang ayah bertanya, "Kenapa Tuhan?" Dan Suara itu berkata lagi "Karena kamu adalah anakKu." Malam itu seorang ayah mendapat pengertian baru tentang arti anak Tuhan.
Kita semua tau bahwa kita adalah anak Tuhan. Tapi sadarkah kita, bahwa karena kita anakNya itu berarti Tuhan telah merencanakan yang terbaik untuk kita? Taukah kita, bahwa rencana itu bahkan telah Tuhan taruh dalam hatiNya bahkan jauh sebelum kita lahir? Kadang-kadang kekuatiran dunia menghimpit diri kita, seperti semak duri yang menghimpit pohon yang baru bertunas. Sekarang maukah kita mengerti bahwa Tuhan telah mempersiapkan rancangan yang terbaik untuk kita jalani? Kenapa kita masih mengkuatirkan apa yang akan kita makan, apa yang akan kita pakai? Taukah kita bahwa kekuatiran kita adalah tanda bahwa kita kurang percaya padaNya? Pada Sang Maha Kuasa?
Untuk apakah kita kuatir, kekuatiran kita tidak akan menambah sehasta pun dalam jalan hidup kita. Tidak akan menambah kekuatan kita menghadapi masalah-masalah di depan kita, bahkan akan mengurangi fokus tujuan hidup kita. Percayalah pada Tuhan yang adalah Bapa kita, dan sebagai Bapa Ia inginkan yang terbaik untuk kita. Percayalah padaNya.

No comments:

Post a Comment