Friday, May 6, 2011

New World

Tahu tidak kalau hidup rohani kita dapat diibaratkan seperti bangsa Israel?
Ketika kita belum diselamatkan, kita seperti bangsa Israel di tanah mesir.
Kemudian bangsa Israel melewati laut Merah (tanda keselamatan). Firaun dan anak buahnya mati di sana (iblis tidak lagi berkuasa atas kita).
Setelah melewati laut merah sampai memasuki tanah perjanjian adalah hidup rohani kita di bumi ini. Singkatnya seperti ini:

Di Mesir --> Melewati Laut Merah --> Di Padang Gurun --> Masuk Tanah Kanaan

Sejajar Dengan kehidupan rohani kita

Belum kenal Tuhan --> Terima Tuhan --> Kehidupan Kristen --> Masuk ke langit baru bumi baru

Perjuangan orang Israel di padang gurun, terbagi menjadi dua macam:
1. Perjuangan meninggalkan kehidupan lama.
Orang israel bersungut2, minta daging, minta air. Setelah dapat, memuji Tuhan. Jalan sedikit, bersungut2 lagi.
Yang seperti ini adalah seperti perjuangan rohani orang kristen melepaskan kedagingan. Melepaskan manusia lama.
Inilah yang menyebabkan orang Israel muter2 di padang gurun selama 40 tahun.

Kalau aku pikir2, bingung loh, kok bisa ya orang Israel gak percaya Tuhan? Tiap pagi dan malam, ada tiang awan/tiang api. Itu kan udah mujizat perfect (di gurun siang panas banget - dikasih awan / malam dingin banget - dikasih api). Tiap pagi ada manna, itu mujizat lagi. Kaki gak bengkak, baju gak rusak, sepatu gak rusak. Tapi kok masih aja bersungut2.

Tapi aku introspeksi diri, jangan2 juga aku seperti orang Israel yg terus bersungut2 :|

2. Perjuangan masuk Tanah Kanaan
Ketika akan memasuki tanah kanaan dan ketika merebut tanah tersebut dari penduduknya, maka orang2 Israel sendiri yang harus berjuang (dengan pimpinan dan penyertaan Tuhan tentunya), berperang melawan raja2 yang ada. Bedakan dengan apa yg Tuhan lakukan di Mesir, langsung kasih 10 tulah, orang Israel ga perlu kerja apa2. Yang paling kontras bedanya adalah ketika menyeberangi Laut Merah dan Sungai Yordan.
a. Ketika menyeberangi Laut Merah : Lautnya kering dulu, orang Israel lihat mujizat, baru lewat tanah kering.
b. Ketika menyeberangi Sungai Yordan: Belum ada mujizat apa2, para Imam Lewi melangkahkan kaki ke sungai, baru sungai nya kering sampai ke hulu.
Ini adalah perjuangan memasuki langit baru bumi baru, perjuangan mencapai kekudusan, perjuangan menjadi sempurna.

Disini digambarkan jelas bahwa orang Kristen perlu perjuangan besar untuk memasuki langit baru bumi baru. Salah kaprah yang biasa terjadi adalah, kekristenan digambarkan seakan2 terima Tuhan, Tuhan sertai, kita gak perlu berjuang apa2, masuk surga. Perlu diingat bahwa ada banyak sekali orang2 Israel yang telah menyeberangi Laut Merah, melihat penyertaan dan mujizat Tuhan di Mesir, tapi tidak dapat memasuki tanah perjanjian. Sungguh sangat disayangkan.

Tapi jangan sampai salah tangkap, bukan berarti keselamatan adalah hasil kerja manusia. Perjuangan kita adalah respon kita terhadap anugrah maha besar yang kita dapatkan, dan itu tidak diperhitungkan sebagai jasa. Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.

Tentu masih ada lanjutannya, konkritnya perjuangan apa sih yang perlu kita lakukan? Tapi lain kali aja, terlalu panjang ntar.

No comments:

Post a Comment